MATERI RAFTING
Arung jeram atau rafting adalah bentuk petualangan air yang menarikdan tidak hanya olahraga untuk berinteraksi dengan alam, tetapi juga menjadi salah satu wahana rekreasi yang cukup menantang
Olahraga Arus Deras (ORAD)Olahraga Arus Deras (ORAD) atau yang lebih dikenal dengan arung jeram merupakan suatu aktivitas pengarungan atau olahraga ekstrem di sungai dengan aliran air yang deras dan cepat. Biasanya kegiatan ini dilakukan oleh 6 orang termasuk skipper.
Peralatan Arung Jeram/Rafting
![]() |
1. PERAHU KARET |
TEKNIK DASAR MENGENDALIKAN PERAHU
Untuk dapat mengemudikan perahu dengan baik, perlu menguasai tehnik-tehnik dayungan dan mampu melakukannya dengan baik Ada beberapa jenis dayungan yg biasa dipakai dalam berarung jeram sesuai dengan fungsinya :
DAYUNGAN MAJU
Fungsinya untuk menggerakkan perahu kedepan Caranya Celupkan Pedel dayung ke depan dan gerakkan dayung kebelakang
DAYUNGAN MUNDUR :
Fungsinya untuk mengerakkan perahu kebelakang atau sering dipakai untuk mengurangi kecepatan Caranya Celupkan pedel dayung kebelakang dan gerakkan ke depan
C” STROKE/DAYUNGAN MEMBENTUK HURUF “C”
Fungsinya Membelokkan perahu lebih cepat Caranya Celupkan daun dayung dan gerakkan membentuk huruf “C” baik dari belakang ke depan atau dari depan ke belakang dan ikutI dengan gerakan badan untuk mendapatkan tenaga lebih besar
“J” STROKE/DAYUNGAN MEMBENTUK HURUF “J”
Fungsinya untuk mengendalikan perahu tanpa bantuan peserta lain di arus yang lemah Caranya dayung digerakkan membentuk huruf “J” dari depan ke belakang.
DRAW STROKE
Fungsinya menggerakkan perahu kesisi kiri atau ke sisi kanan Celupkan dayung dari arah luar kedalam yang berpotongan dengan arah perahu
Dayung Pancung
Dayung pancung Terdapat 2 jenis yaitu:
1.Dayung Pancung ( Kanan )
Tujuan dari dayung Pancung Kanan ini yaitu untuk membelokkan perahu kearah kiri. Caranya yaitu awak dalam perahu yang terletak paling depan, sebelah kanan mengambil dayungan dari arah depan perahu ditarik kearah samping kanan perahu sedangkan awak yang terletak disebelah kiri mengambil dayungan dari samping kiri perahu digeser sampai depan perahu. Dayung pancung ini sering digunakan ketika dalam jeram untuk menghindari batu atau rintangan yang terletak didepan perahu yang dapat menyebabkan Wrap ( Perahu Tersangkut ).
2.Dayung Pancung ( Kiri )
Dayung Pancung Kiri ini berlawanan dengan Pancung kanan, tujuannya yaitu untuk membelokkan perahu kearah kanan. Caranya yaitu awak dalam perahu yang terletak paling depan, sebelah kiri mengambil dayungan dari arah depan perahu ditarik kearah samping kiri perahu sedangkan awak yang terletak disebelah kanan mengambil dayungan dari samping kanan perahu digeser sampai depan perahu.
Ada beberapa instruksi yang digunakan pada saat pengarungan, yaitu:
1. Maju
2. Mundur
3. Kanan kuat
4. Kiri kuat
5. Stop
6. boom
RIVER SIGNAL
Morfologi sungai adalah ilmu yang mempelajari tentang geometri (bentuk dan ukuran), jenis, sifat, dan perilaku sungai dengan segala aspek dan perubahannya dalam dimensi ruang dan waktu. Dengan demikian, morfologi sungai ini akan menyangkut juga sifat dinamik sungai dan lingkungannya yang saling terkait.
JENIS- JENIS JERAM
1. Main Stream merupakan aliran utama sungai, memiliki arus yang deras
2. Standing wafe adalah gelombang tegak atau berdiri, biasanya disebabkan oleh bebatuan yang ada di dasar sungai tetapi tidakmencapai permukaan sehingga aliranarus sungai terhalang dan muncul lebih tinggi pada permukaan sungai
3. Hole merupakan jeram yang terjadi karena penurunan ketinggian suatu sungai secara tiba – tiba disebabkan oleh batu yang cukup besar pada dasar sungai dan hampirmuncul ke permukaan sngai
4. Hydraulic adalah jeram lanjutan dari hole, air yang turun secara tiba – tiba lambat laun akan mengikis dasar sungai sampai lebih
5. Back curling adalah dasar sungai yang cukup terjal dan menyebabkan arus sungai menjadi sangat kuat, tetapi dasar berikutnya tiba – tiba landai dan akan menyebabkanarus menjadi tertahan lalu terbalik membentuk putarn diatasnya, sekilas mirip dengan standing wafe, tetapi mempunyai daya balik yang lebih kuat.
6. Water Fall/ air terjun merupakan hole yang sangat besar, jeram ini sangat tidak disarankan untuk dilewati.
7. Tongue/ lidah air adalah jeram yang terbentuk karena terdapat 2 halangan atau bebatuan yang berdampingan sehingga main steam melewati jalur tengah dari 2 batu tersebut dan memiliki arus yang lebih deras. Tongue yang kecil dapat membuat perahu terjepit dan susah untuk keluar.
8. Bends adalah belokan suatu sungai
9. Under cut adalah cerukan atau coakan pada dinding sungai bagian luar yang terjadi pada belokan sungai, jeram ini sangat berbahaya
10. Flat adalah arus tenang yang terbentuk karena gradient sungai yang mendekati datar
1. Teknik Reach
Caranya, Pastikan Penolong berada pada
posisi aman, lalu Raih / jangkau korban dengan menggunakan : Dayung, Kayu, Tangan. Ikat pinggang
![]() |
Teknik Reach Menggunakan Tangan |
2. Teknik Throw
Tekhnik ini digunakan pada saat korban jauh
dari jangkauan seperti di tengah-tengah sungai.
3. Teknik Wade
Tekhnik ini digunakan pada saat mengevakuasi korban yang berada di perairan yang berarus tapi dangkal
sehingga sungai memungkinkan untuk dilewati
• Jangkau korban dengan berjalan di perairan berarus.
• Pastikan kedalaman air berada di bawah pinggang
• Gunakan teknik yang sesuai
- Jika sendirian menggunakan dayung / tongkat
- Jika ramai buat Formasi lingkaran, Formasi garis atau Formasi V
4. Teknik Row
Tekhnik Row digunakan pada saat korban terjatuh dari perahu atau tekhnik ini juga dapat digunakan pada saat pencarian korban ketengah sungai yang tidak dapat dijangkau dengan tangan tali.
5. Teknik Go
-Jangkau korban dengan berenang mendekat meraihnya
-Pastikan rescuerer/perenang memiliki kemampuan yang baik di perairan arus deras
- Siapkan tim pedukung di hilir area pertolongan.
Tekhnik go dilakukan pada saat korban yang tidak
terjangkau oleh tali dan mulai menjauh dari pinggiran sungai.
STANDAR KEAMANAN DAN KESELAMATAN BERARUNG JERAM
1. Rencanakan dan persiapkan dengan baik
- Pilih tujuan sungai yang akan diarungi.
- Rencanakan perjalanan sesuai dengan kondisi sungai dan tingkat kemampuan peserta.
- Lakukan koordinasi dan proses perijinan
- Jelaskan rencana perjalanan pada peserta termasuk tindakan darurat yang harus dilakukan
- Delegasikan tugas sesuai kemampuan dan keahlian peserta.
- Berdoa.
2. Awas terharap alam dan cuaca
- Kenali situasi dan kondisi sungai yang akan diarungi
- Identifikasi dan senantiasa waspada terhadap potensi bahaya sungai, baik secara struktur (seperti strainer, dam, kondisi arus), maupun kondisi perubahan cuaca yang dapat berakibat banjir hawa angin.
3. Fokus pada produser operasional yang berlaku
-Lakukan pengarungan pada level sungai yang aman sesuai dengan kemampuan peserta dan saat cuaca mendukung.
- Jangan mengarunngi sungai sendiriLakukan safety talk/ briefing sebelum melakukan pengarungan
- Patuhi aturan pemandu.
- Patuhi etika dan jalankan prosedur river running system
- Lakukan pengamatan (scouting) linning atau portaging pada jalur yang beum dikenal baik.
- Perhatikan selalu jumlah peserta.
- Hindari rasa paling tau dan berpengalaman.
4. Tingkatkan Kompetensi diri
- Pastikan kondisi tubuh fit
- Tingkatkan kebugaran fisik agar prima dan sesuai kebutuhan.
-Tingkatkan pengetahuan dan keterampilan personil, sesuai kebutuhan, termasuk kemampuan respon yang cepat dalam kondisi darurat.
- Miliki tata perilaku dan sikap positif sebagai karakter.
5. Ikuti prosedur penyelamatan dalam kondisi darurat
- Tetap tenang dalam kondisi darurat, dan ingat anda tidak akan dapat menyelamatkan orang lain jika diri sendiri tidak selamat.
- Lakukan tindakan penyelamatan diri (self rescue) dengan tenang dan tepat, benar dan cepat.
- Lakukan penilaian awal situasi dan kondisi, serta berikan pertolongan kepada peserta lain dengan aman.
- Jika memungkinkan selamatkan perahu, peralatan dan property peserta.
Lakukan evaluasi dan analisa sebelum melanjutkan perjalanan.
0 Komentar